DESCLAIMER :
Jun Mochizuki
TITLE :
Pairing :
Sama siapa aja
Author :
Reyhana
WARNING :
OOC,AC,OC,alur parah,miss-typo,ide pasaran dan tidak menarik
Ini merupakan musim semi pertama alice di kota besar ini. Gadis berambut cokelat panjang dengan mata violetnya atau bisa kita panggil dengan nama alice. Gadis itu memandang pepohonon yang berada di halaman rumah miliknya,ia terbius oleh kesejukan yang membawanya ke dunia miliknya sendiri. Dia tidak mengetahui dibelakangnya telah berdiri seseorang.
“hey, ayo berangkat” ucap seorang anak lelaki yang terlihat lebih tua dari alice. Begitu mendengar suara lelaki itu alice menoleh ke belakang dan menemukan kakaknya -glen- berdiri dibelakangnya.
“un” ucap alice sambil mengangguk. Mereka mulai berjalan meninggalkan rumah. Alice berjalan kecil di belakang glen. Perjalanan ini hanya akan menempuh waktu sekitar 15 menit dengan berjalan kaki.
“nii-san” ucap alice pelan-pelan.
“ya?” balas glen menoleh ke arah alice dan melambatkan langkahnya.
Mereka yang Sekarang sedang berjalan di atas trotoar jalan. Pepohonan yang berdiri kokoh di sebelah trotoar ini membuat para pejalan kaki terhindar dari sinar matahari, juga menjadi keindahan tersendiri untuk alice. Alice menyukai pepohonan yang sedang gugur, seperti mengamati detik-detik terakhir sebelum mereka tumbuh kembali.
“begini, nii-san… mmm…” ucap alice bingung. Alice menimbang-nimbang untuk menanyakan hal itu dengan glen. Selama beberapa saat meerekaa berdua terdiam, menghentikan langkah di antara himpunan manusi yang sedang berlalu di samping maupun depan mereka.
Glen mengernyitkan alisnya. “kenapa alice?” ucapnya mendengar ucapan alice yang setengah-tengah itu.
“mmm… hari ini… bolehkah aku pergi ke rumah temanku?” ucap alice dengan sedikit ragu ragu. Sesaat setelah itu glen tertawa lepas, mungkin dia terkejut dengan pertanyaan adiknya itu.
“haha… kau ini, tentu saja boleh dan kamu harus pulang sebelum hari menjadi gelap ya” ucap glen sambil mengacak-nagack rambut cokelat milik alice. Walaupun alice tidak suka glen menyentuh rambut miliknya tetapi, dia senang telah di ijinkan.
“thanks nii-san” ucap alice dengan senyuman mengembang di wajahnya dan glen mebalas alice dengan senyuman juga *bisa bayangin gak glen senyum*.
“hey, nii-san kapan kamu akan menikahi lacie?” ucap alice tiba-tiba. Glen yang medengar itu sedikit terperanjat .
“haha… kapan ya… anak kecil gak boleh tau” ucap glen mengolok adiknya.
“kau pelit, nii-san”
“haha… bercanda kok, jangan cemberut dong” ucap glen sambil mencubit pipi alice.
“akh… sakit… lepas” ucap alice berusaha melepas jari glen yang berada di pipinya.
“haha.. sudah jgn banyak tanya, ayo cepat jalannya. Nanti kau telat loh” ucap glen menghentikan pembicaraan kami. “siapa yang mulai duluan” ucapku menatap tajam
nii-san. ‘Nii-san malah tertawa,baka!’ batin alice melihat glen tertawa mendengar ucapan alice.
“sudah berhenti, kamu membuatku tertawa terus” ucap glen dan langsung menarik tangan alice dan berlari menerobos kerumunan manusia yg sedang berjalan berlawanan arah dengan mereka.
“nii-san, jangan cepat-cepat. Aku tidak bisa mengimbangi nii-san” ucap alice di sela-sela saat mereka berlari. Selama sisa perjalanan menuju Pandora gakuen dilalui alice dengan berlari bersama glen. Dan akhirnya mereka sampai.
“nah, sudah sampai” ucap glen dan menoleh ke belakang melihat ekpresi alice.
“kau jahat, nii-san hosh, hosh,” ucapn alice yang terduduk. Napasnya tidek beraturan, jantungnya berdetak cepat, berulang kali dia berusaha memperlambat detak jantungnya, mengatur napasnya dan hal itu memakan waktu sekitar 5 menit.
“gimana udh tenang?” ucap glen dengan wajah innocennya. Alice mendengus kesal melihat wajah glen, sedangkan glen terkikik melihat alice dan membantunya berdiri. Alice menerima bantuan glen dengan setengah hati. Stelah berdiri alice menepuk-nepuk rok seragamnya untuk membersihkan debu yang menempel.
Teng, teng teng,
Bel terdengar di telinga glen dan alice, bel itu merupakan tanda bahwa gerbang sekolah akan ditutup. “ah, gawat. Aku masuk nii-san” ucap alice sambil berlalu di depan glen dan meninggalkan glen. Glen melambaikan tangannya walaupun tau alice tidak akan melihatnya. Glen melangkah menjauh dari gerbang tempatnya tadi berdiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar